Sabtu, 15 November 2014

Ungkapkanlah CINTA pada Tempatnya



 
apakah benar bahwa  mereka melakukan pacaran atas dasar cinta?
Di zaman yang serba canggih ini, Setiap anak muda pasti tahu apa yang dinamakan pacaran. Sebuah istilah yang tak pernah lepas dari telinga para pemuda, Sebuah hal yang berawal dari pandangan yang berubah menjadi cinta dan mengungkapkanya di waktu yang tidak tepat. Karena saking maraknya pacaran dikalangan anak muda, Sampai-sampai seorang anak muda yang belum mempunyai pacar merasa malu dengan teman-temanya, dia merasa seperti cowok yang gak laku atau tidak mengikuti tren.
Mengapa sih budaya seperti ini harus ada dalam anak-anak remaja? dan apakah benar  mereka melakukan pacaran ini atas dasar cinta? terus apakah hanya gara-gara cinta para remaja rela mengorbankan masa depanya? Bukankah telah banyak seorang wanita yang hamil di luar nikah kemudian ditinggal pergi begitu saja oleh pasanganya, hanya gara-gara mereka berpacaran? Apakah yang seperti ini bisa membuat bangga orang tua? lantas apakah yang seperti ini masih pantas dibilang cinta?
Sadarlah wahai pemuda ! bahwa sebenarnya pacaran itu dilandaskan atas dasar hawa nafsu bukan atas dasar cinta. Dr.Ali Akbar mengatakan ”kalimat aku ingin jadi pacarmu sebenarnya itu hanya sebuah kalimat majas, namun maksud dari kalimat itu adalah aku ingin berzina denganmu Memang pacaran itu seakan-akan sebuah hal yang indah untuk di dengar ditelinga para remaja, meskipun Endingnya sebenarnya hina. Sekarang lihatlah berapa banyak  orang tua yang menanggung malu hanya gara-gara anak perempuanya hamil di luar nikah?  . memang benar bahwa pacaran itu suatu perbuatan yang dilandaskan dengan hawa nafsu belaka,ungkap Amir siswa kelas 3 SMA.
 Sebenarnya cinta itu berharga,tapi kalau dengan alasan cinta ngerasa bebas untuk ngelakuin apa aja, sama saja kamu merubah harga cinta jadi terhina,ungkap Muhammad Areya Laranta didalam bukunya kalo CINTA jangan NGAJAK SETAN dong !”.
Cinta  itu sebenarnya indah, namun terasa hina ketika hawa nafsu mulai merajalela. Kita boleh mencintai seseorang, Bahkan Allah pun mencintai seseorang yang mencintai orang lain karena Allah. didalam hadist Qudsi Allah S.w.t Berfirman: Aku mencintai seseorang yang saling mencintai karena aku, Sampai-sampai pasangan yang saling mencintai    karena Allah ini, kelak di hari kiamat mereka berdua akan mendapatkan perlindungan dari Allah.
Jadi, apabila kita sudah merasakan cinta jangan sampai kita ungkapkan rasa cinta kita itu dengan hubungan yang namanya pacaran. karena hal itu hanya akan menyengsarakan kita bukan malah membahagiakan kita .Tapi ungkapkanlah cintamu itu dengan sebuah Pernikahan. Karena pernikahan inilah  ungkapan  cinta yang disukai Allah S.w.t
Allah S.w.t  berfirman : Dan nikahkanlah seseorang yang masih sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas(pemberia-Nya) lagi Maha Mengetahui,( QS. An-Nuur(24): 32) .
Jadi, dari pada kita mengungkapkan rasa cinta dengan pacaran yang pada akhirnya hanya di PHP-in(Pemberi Harapan Palsu). Lebih baik kita mengungkapkan rasa cinta itu dengan pernikahan, karena disaat menikah kebanyakan orang bisa membuktikan  bahwa cinta itu indah dan selamanya. Meskipun dilanda banyak masalah, mereka tetap satu hati untuk mempertahankan cintanya. Berbeda dengan pacaran yang hanya mengedepankan nafsu belaka, karena mereka terlalu seringnya bertemu,maka mereka pasti ingin sesuatu yang lebih dari sekedar bertemu dan ketika sudah mendapatkan yang lebih, akhirnya rasa bosan pun muncul. Setelah munculnya rasa bosan pada perasaan mereka, maka mereka pun saling meninggalkan. Dan rata-rata yang banyak dirugikan dari kejadian ini adalah pihak cewek.Apalagi sampai bersetubuh pasti pihak cewek dan seluruh keluarganya  juga terasa malu. Kebersamaan Anda dengan seseorang akan berlangsung lebih panjang dan damai, jika Anda berdua lebih tertarik kepada sesuatu yang penting di LUAR diri Anda berdua, daripada hanya kepada satu-sama lain,”ungkap Mario Teguh The Golden Ways.

By: Barqi Ilhami 

Kamis, 24 April 2014

SALAH MEMILIH PEMIMPIN MENGANTARKAN INDONESIA KEPADA KEHANCURAN DUNIA AKHIRAT



Fiqh Muamalah
Ust.Moh.Mas’al,S.HI






SALAH MEMILIH PEMIMPIN MENGANTARKAN INDONESIA KEPADA KEHANCURAN DUNIA AKHIRAT

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ( الأعراف:96)
Andaikan penduduk suatu negeri mau beriman dan bertaqwa, maka pasti akan Kami buka pintu-pintu barakah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ajaran-ajaran Allah), maka Kami azab mereka, karena perbuatan mereka sendiri.” (QS: Al A’raf/7 :96).
Ayat diatas sudah sangat jelas dan gamblang memberi informasi kepada kita bahwa jika suatu bangsa mau mendapatkan kucuran rahmat dan dijauhkan dari berbagai musibah, maka iman dan taqwa harus dijadikan sebagai nilai tertinggi dalam pengambilan kebijakan dan keputusan. Tentu saja, itu termasuk dalam penentuan pemimpin, baik pada tataran keluarga,  kelompok, atau pun pada tataran kenegaraan.
Pemimpin yang beriman dan bartaqwa pasti bekerja sekuat tenaga menjalankan amanah yang diembannya; mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongannya; bekerja keras untuk menjaga dan membina iman dan taqwa bangsanya; bukan sekedar berkutat pada urusan dunia semata; bekerja keras mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyatnya; takut azab Allah di dunia dan akhirat; takut mengambil hak rakyat; dan menangis jika rakyat susah dan sengsara.
Tugas Pemimpin/Khilafah dalam Islam ada 2 Unsur Pokok :
1.     حراسة الدين  (Menjaga agama)
2.     سياسة الدنيا به  ( Mengatur rakyatnya dengan Agama sampai timbul kesejahteraan) lihat kitab Al Islam wal Khilafah oleh DR. Rusydy Ulyan, dari Bagdad Universaty
-Menjaga Ad-dhin artinya :
1). mengawal Islam sampai pada Tathbiq/Aplikasinya dari berbagai penyimpangan dan perubahan dari berbagai pemahahaman yang menyimpang baik dari aspek Aqidah dan Syari’ah, serta tetap menjelaskan dan menyebarkan kepada semua orang.
2).Mengtathbiq/mempraktekkan hukum-hukumnya dan mengamalkan keilmuan Islam serta mengawal mereka untuk sampai pada penegakan hudud Allah,Taat perintah dan menjahui larangan.
- Mengatur kesejahteraan dengan Agama:
1).Pengaturan berfokus pada pembelajaran Agama melalui Negara, sebab tujuan ditegakkan hukum untuk kemaslahatan dan menolak segala bentuk kerusakan dan ini semua tidak akan terwujud melainkan dengan Agama dan mengamalkannya,baik dalam aspek hukum hudud Allah,dengan menjahui larangan dan melaksanakan perintah serta mencegah dari kemungkaran.(Al-Islam wal Khilafah hal.20-21)
Bagi seorang Muslim, memilih pemimpin berdimensi ibadah; dunia akhirat; bukan sekedar itung-itungan rebutan kuasa dunia. Berpolitik adalah bagian dari ibadah dan dakwah, bukan untuk berbangga-bangga akan banyaknya golongan dan himpun harta benda dunia. Karena itu, pemimpin beriman dan bertaqwa mustilah zuhud – tidak gila dunia – dan hidup bersahaja; tidak pamer kemewahan di depan rakyat yang sebagian besarnya masih berkubang dalam belitan kesulitan hidup. Perhatikan ayat berikut sebagai gambaran kepada kita tentang sosok pemimpin yang layak kita pilih:
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ (55) وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ (56) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ( المائدة :57)
55“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).”
56.”Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah SWT itulah yang pasti menang
57.” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (QS. Al-Maidah/5 :55-57).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ ( المائدة :51)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim(QS. Al-Maidah/5 :51)
وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ ( الأنفال:73)
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu niscaya akan terjadi fitnah/kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.”(QS.Al-Anfal/8 :73)
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا ( الإسراء :16)
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya,”(QS.Al-Isro’/17 :16)
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ...
وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ لِأُمَّتِكَ أَنْ لَا أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا, (رواه مسلم, كتاب الفتن وأشراط الساعة, باب هلاك هذه الأمة بعضهم ببعض )
Dari Tsauban, ia berkata :Rasulallah saw. Bersabda :  … dan sesungguhnya aku telah memohon kepada Tuhanku untuk umatku agar musim susah/paceklek yang panjang tidak membinasakan mereka, dan agar tidak memberikan kekuasaan atas mereka musuh selain mereka sendiri sehingga kekuatan mereka hancur luluh. Dan sesungguhnya Tuhanku berfirman : Wahai Muhammad ! Sesungguhnya Aku apaila memutuskan suatu putusan, maka sesungguhnya putusan Ku itu tidak dapat diubah. Dan sesungguhnya Aku memperkenankan do’amu untuk umatmu, bahwa mereka tidak akan binasa karena musim penderitaan yang panjang. Dan bahwa Aku tidak akan memberi kuasa kepada musuh sehingga kekuatan mereka hancur luluh, walaupun musuh bersatu mengelilingi mereka selain mereka sendiri, kecuali apabila sebagian diri mereka sendiri membinasakan sebagian (yang lain) dan mereka saling tawan menawan (antar mereka sendiri) “ (HR. Muslim no. 2889).
عَامِرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْبَلَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنْ الْعَالِيَةِ حَتَّى إِذَا مَرَّ بِمَسْجِدِ بَنِي مُعَاوِيَةَ دَخَلَ فَرَكَعَ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ وَصَلَّيْنَا مَعَهُ وَدَعَا رَبَّهُ طَوِيلًا ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَيْنَا فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
سَأَلْتُ رَبِّي ثَلَاثًا فَأَعْطَانِي ثِنْتَيْنِ وَمَنَعَنِي وَاحِدَةً سَأَلْتُ رَبِّي أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا (رواه مسلم, كتاب الفتن وأشراط الساعة, باب هلاك هذه الأمة بعضهم ببعض )
 Dari ‘Amir bin Sa’ad dari bapaknya bahwa Rasulullah saw, bersabda : Aku memohon kepada Tuhanku tiga (perkara). Dia memperkenankan dua (perkara) dan menolak satu (perkara), Aku memohon kepada Tuhanku agar tidak membinasakan umatku dengan sebab penderitaan musim susah/paceklek yang panjang, maka diperkenankan, Aku memohon kepada-Nya agar jangan membinasakan umatku dengan bencana Banjir/tenggelam, maka diperkenankan. Aku memohon agar jangan membinasakan (umatku) dengan sebab pertentangan antar mereka, maka Dia menolak permohonanku.”(HR.Muslim no. 2890)

Dalam Kitab as-Siyasah Syar’iyyah,  Syaikhul Islam Ibn Taimiyah mengutip hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam yang memperingatkan kaum Muslimin agar berhati-hati dalam memilih pemimpin: “Siapa yang mengangkat seseorang untuk mengelola urusan (memimpin) kaum Muslimin, lalu ia mengangkatnya, sementara pada saat yang sama dia mengetahui ada orang yang lebih layak dan sesuai (ashlah) daripada orang yang dipilihnya, maka dia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR Al-Hakim).

Makalah ilustrasi dari penulis  setelah mentela’ah dari beberapa kitab berikut:
1.      Al-Islam wal khilafah”  oleh DR. Rusydi Ulyan
2.      Syarah As-siyasatu syar’iyyah” oleh Syeh Sholih Utsaimin
3.      As-Siyasatu Syar’iyyah” oleh Ibrohim bin yahya Kholifah
4.      Al-Madkhol ila Siyasati Syar’iyyah”oleh Syeh Abdul ‘Ali Ahmad  ‘Athwa
5.      Al-Islam wa ‘audho’una As-Siyasiyyah” oleh Abdul Qodir Auda
6.      Al-Ahkamu Sulthoniyah” oleh Al Mawardi
Ahad 27 April 2014
Disampaikan pada Pengajian Ahad pagi Islamic Center Nganjuk

Senin, 17 Maret 2014

Rahasia Dibalik Air



RAHASIA DIBALIK AIR

Air merupakan sumber daya alam yang tidak terbatas. Dengan adanya siklus hidrologi sember daya air tidak akan habis. Siklus hidrologi sendiri merupakan peredaran air secara umum dari atmosfer melalui penguapan, kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan yang mengalir di atas permukaan dan di dalam tanah sebagai sungai yang menuju ke laut. Demikian terus berulang dari waktu ke waktu. Di bumi air lebih mendominasi dari pada daratan. Perbandingan antara air dan daratan yang ada di bumi adalah 70% dengan 30% lebih luas daerah yang berair.

Dengan adanya air yang tidak terbatas dan dapat dijumpai dimana saja meskipun di gurun yang tandus dan gersang. Kita dapat megunakan air untuk berbagai hal.Selain itu,air juga dapat melancarkan metabolisme yang terjadi di dalam tubuh kita jika kita mengonsumsi air.Apabila kita kekurangan cairan atau metabolisme dalam tubuh kita terganggu, maka kita kekurangan cairan atau metabolisme kita terganggu, maka kita akan merasa lemah dan dehidrasi.Normalnya kita harus mengonsumsi air sebanyak 2 liter/hari.Air juga dapat mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh melalui urine.

            Air juga mempengaruhi hidup kita. Contoh apabila kita hanya mengonsumsi makanan dan tidak mengkonsumsi air dalam waktu lama, maka kita akan mati. Akan tetapi,apabila kita mengonsumsi air saja tanpa mengonsumsi makanan dalam jangka waktu yang lama, maka kita dapat bertahan hidup.

            Alam juga bergantung pada air. Contoh apabila tumbuhan menyarap air, maka  Tumbuhan pun akan layu dan mati.sehingga ekosistem akan tidak stabil/terganggu. Begitu juga mengenai warna langit. Warna langit dipengaruhi air yang ada dilaut. Air laut tersebut akan membiaskan warnanya ke langit, sehingga warna langit bisa berwarna biru.

Kita sebagai makhluk hidup pasti memiliki seesuatu untuk dapat bertahan hidup, salah satunya yakni air. Dengan air inilah kita bisa bertahan hidup lebih lama, karena tubuh kita ini 80% terbuat dari air. Maka dari itu kita perlu banyak meminum air karena jika tidak maka kita akan kekurangan cairan tubuh dan jika kita kekurangan cairan tubuh maka kita akan merasa lemas dan pada saat itu kita mudah terkena penyakit. 

Air merupakan salah satu elemen yang ada didunia, maka jika tidak ada air dunia ini akan menjadi tandus dan kering. Maka dari itu kita harus bisa menghemat air karena jika tidak dunia ini akan kekeringan dan kita tidak bisa bertahan hidup lebih lama. Akan tetapi kita sebagai makhluk yang memiliki akal pasti memiliki suatu cara agar air yang telah dipakai/kotor itu dapat digunakan kembali, salah satu caranya yakni dengan menyaring air yang telah digunakan agar dapat digunakan kembali. Adapun cara alami yang dilakukan oleh alam itu sendiri yakni dengan siklus air, dengan inilah air dapat menyebar ke seluruh muka bumi dengan merata. 

Siklus air ini adalah kegiatan mendaur ulang air yang dilakukan secara alami oleh alam. Siklus air juga dapat diperincikan dengan air laut yang menguap keatas langit lalu berkumpul menjadi sebuah titik-titik air yang biasa disebut awan, setelah kumpulan titik-titik tersebut banyak maka akan turun hujan ke permukaan bumi, lalu tetesan air tersebut mengalir melalui sungai dan pada akhirnya air tersebut kembali menuju laut, adapun tetesan air tersebut terserap oleh tanaman dan terkumpul menjadi sungai bawah tanah yang pada akhirnya air itu menjadi mata air yang dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. 

Tetapi kita juga harus ingat, bahwa bumi ini sedang dalm pemanasan global yang disebabkan oleh karbon dioksida, yang mana zat karbon dioksida ini dapat menipiskan lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar ultra violet agar kita tidak terkena penyakit kanker kulit.     

            By:Fahmi Miroron & Mahisa Kampala